Jakarta, Selular.ID – Tiga hambatan terbesar yang masih mendera para pelaku e-commerce di Indonesia adalah berkutat seputar payment, logistik, dan infrastruktur.
Khusus masalah payment, sebenarnya sudah banyak metode pembayaran yang tersedia saat konsumen memutuskan membeli produk. Midtrans sendiri, selaku perusahaan payment gateway, menyebut bahwa metode pembayaran di e-commerce Indonesia sudah lebih dari cukup.
“Pilihan metode pembayaran sudah sangat bervariasi. Midtrans (rebranding dari Veritrans) menawarkan 17 payment method untuk e-commerce. Harusnya sudah meng-cover semua behaviour pembayaran konsumen,” tutur Diera Yosefina Hartono, VP Community Management Midtrans, saat workshop pre-event Harbolnas 2016, di Artotel Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Kendati jalur pembayaran sudah lengkap, Ia melanjutkan, masalah terbesar terletak pada infrastruktur. Misalnya koneksi jaringan atau field data yang kebanyakan untuk diisi konsumen. “Mereka biasanya diminta untuk mengisi nama, nomor rekening, nomor ponsel, alamat email, dan sebagainya yang malah membuat repot,” kata Diera.
Di kesempatan yang sama, Fanny Verona, Marketing Director Uangku, menyetujui pernyataan dari Diera bahwa opsi pembayaran yang disediakan e-commerce sudah banyak. Bahkan bila konsumen tidak mempunyai rekening bank, mereka tetap bisa melakukan transaksi, misalnya melalui cash on delivery (COD) dan mobile wallet. Salah satu e-money yang dikeluarkan oleh perusahaan telco adalah Uangku.
Uangku adalah layanan e-money berbasis mobile yang diterbitkan oleh SmartfrenTelecom dan telah mendapat lisensi dari Bank Indonesia sejak 2014.
Fanny menguraikan data bahwa hingga saat ini jumlah pembeli e-commerce baru 20 persen, selebihnya 80 persen berasal dari social commerce seperi jejaring sosial dan aplikasi chatting. Namun bicara metode pembayaran, social commerce masih ketinggalan dibandingkan dengan e-commerce.
“Nantinya social commerce juga bakal transformasi menjadi e-commerce. Namun payment yang mereka tawarkan masih sedikit biasanya sebatas COD atau bank transfer,” kata Fanny.
Mengatasi permasalahan seperti itu, Uangku akan menjadi platform mobile wallet yang merambah social commerce. Buyer bisa melakukan pembayaran melalui aplikasi Uangku di smartphone yang kemudian masuk ke rekening uang penjual.