Jakarta, Selular.ID – Industri selular Indonesia masih terus dirundung polemik, mulai dari kebijakan tarif interkoneksi hingga kebijakan network sharing. Di tengah polemik tersebut redaksi Selular mendapatkan copy dokumen surat yang dibuat bersama oleh XL Axiata dan Indosat terkait tarif interkoneksi yang ditujukan kepada Menkominfo RI.
Jika dilihat dari tanggalnya, surat yang ditandatangani oleh Dian Siswarini, Dirut XL Axiata dan Alexander Rusli, Dirut Indosat disampaikan jauh sebelum polemik interkoneksi ini mencuat ke permukaan.
Surat tertanggal 21 Mei 2015 tersebut berisi permintaan XL dan Indosat kepada Menkominfo beserta jajarannya untuk tidak menggunakan metode asimetris dalam penetapan tarif interkoneksi.
Selain itu, kedua petinggi operator juga menawarkan jasa konsultan tambahan yakni Coleago Consulting dengan alasan untuk membantu Kominfo dalam melakukan perhitungan biaya interkoneksi. Untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut XL dan Indosat meminta kepada Menkominfo untuk memberikan ijin akses data dan model perhitungan kepada konsultan yang mereka tunjuk tersebut.
Kedua perusahaan tersebut bersedia membiayai seluruh biaya dan pengeluaran konsultan tambahan ini.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah menggunakan jasa konsultan asing Ovum yang dibantu oleh konsultan lokal mitra pemerintah, Tritech, dalam melakukan perhitungan tarif interkoneksi.
