Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Bekraf Developer Day, Upaya Memunculkan Lebih Banyak Lagi Startup Lokal

BACA JUGA

developer-day-2016Jakarta, Selular.ID – Penggunaan internet di Indonesia yang meningkat setiap tahunnya membuka peluang untuk para Startup lokal. Berkaca dari itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong para Startup untuk meningkatkan potensi dengan menggelar Bekraf Developer Day (BDD)

 

“Bekraf berkeinginanan terjadi pemerataan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang digital,” kata Ricky Pesik Wakil Kepala Bekraf Indonesia, dalam keterangan resminya. Bekraf menggelar BDD di Medan pada 1 Oktober 2016, digelar setelah pagelaran serupa di Bandung, Yogyakarta daan Surabaya dihadiri 535 peserta yang sebagian besar berstatus mahasiswa.BDD diharapkan menginspirasi dan memberikan dukungan, pengalaman dan tips dalam melakukan pengembangan industri digital khususnya seputar Internet of things dan aplikasi andorid.

 

Menurut Ricky, pengguna digital di dalam negeri semakin meningkat sehingga sangat potensi untuk pengembangan kreatifitas di bidang itu. “Dengan melatih dan terus mengembangkan aplikasi yang ingin dibuat serta memilih jenis platform yang pas untuk awal pengembangan aplikasi maka diharapkan SDM di bidang digital semakin berkembang di dalam negeri,” katanya.

 

Ricky menilai kebutuhan terhadap developer lokal yang berkualitas sangat tinggi karena selama ini sejumlah perusahaan besar di bidang teknologi di tanah air masih menggunakan jasa dari luar negeri.

 

Ricky menyebutkan bahwa developer game lokal hanya memiliki andil sebesar 1,2% dari market share Indonesia yang mencapai Rp4,1 triliun pada tahun 2015. Oleh karena itu, katanya diperlukan strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan aplikasi asing. “Jadi memang harus dicari game game yang disukai oleh orang Indonesia. Jangan coba bertarung untuk membuat counter strike (game tembak menembak, red) yang baru,” katanya.

 

Salah satunya bagaimana mendapatkan jalur distribusi yang maksimal dimana selama ini masih dikuasai asing seperti playstore. “Di industri film ada regulasi, sementara di industri digital belum diatur,” tutur Ricky. (edk)

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU