Jakarta, Selular.ID – Hari ini, Apple mulai membuka pre order untuk smartphone andalan terbarunya, iPhone 7 dan 7 Plus. Tidak termasuk Indonesia, konsumen di lebih dari 25 negara sudah bisa mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan generasi anyar iPhone tersebut.
Jika kebetulan Anda sedang berada di India dan ingin memiliki salah satu dari enam pilihan yang disajikan, bersiaplah untuk membayar lebih mahal dari harga yang dicantumkan Apple saat pengumuman di atas panggung di San Fransisco.
Varian termurah, yakni iPhone 7 dengan layar 4.7 inci dan storage 32GB, dikatakan akan dikenakan $649 (sekitar Rp8,5 juta) di Amerika Serikat. Tapi di India, varian tersebut dipatok Rs60.000 atau setara Rp11,75 juta.
Artinya, konsumen di India akan membayar sekitar 40 persen lebih mahal dari harga yang diumumkan di AS.
Menurut Wall Street Journal (8/9/2016), perbedaan harga itu dikarenakan Apple memasukkan pungutan pajak ke banderol penjualan (harga yang diumumkan di peluncuran belum termasuk pajak). Ditambah, di India, Apple menjual produknya melalui pengecer pihak ketiga, sehingga harus memperhitungkan margin agar pengecer juga bisa mendapat untung. Ada juga soal buffer harga untuk memperhitungkan pergerakan nilai mata uang Rupee India.
Perlu dicatat, India bukan satu-satunya negara di mana iPhone 7 akan dijual lebih mahal daripada di AS, pelanggan di Inggris juga harus membayar sekitar $80 (Rp1 juta) lebih mahal dari harga yang diumumkan untuk varian 32GB, karena penurunan signifikan dalam nilai konversi Poundsterling Inggris.
Sepertinya, ini akan menjadi iPhone terakhir dengan harga tertinggi di India, karena kebijakan terkait investasi asing baru-baru ini akan memungkinkan Apple untuk membuka toko ritel sendiri, sehingga tidak perlu melalui pengecer lain dan markup harga.
Perusahaan Cupertino dilaporkan tengah mempertimbangkan membuka toko di kota-kota besar seperti New Delhi, Bangalore dan Mumbai pada akhir 2017.