Jakarta, Selular.ID – Teknologi virtual reality (VR) sebagaimana diperkirakan bakal jadi tren di tahun 2016 ini. Sejalan dengan itu, saat ini vendor smartphone sudah mulai menggarap smartphone dengan teknologi yang mampu menyajikan konten VR di dalamnya. Bagaimana dengan Oppo?
Alih-alih mengembangkan smartphone berteknologi VR, Oppo justru mengakui belum akan masuk ke segmen tersebut. Bukan tanpa alasan, Oppo menganggap VR belum menjadi teknologi yang dibutuhkan oleh konsumennya di Indonesia.
“Untuk masalah VR, segala macam, sebenarnya kita bisa bikin. Kaya smartwatch kita punya di pasar China, kemudian kita juga ada smartband,” kata Aryo, selaku Media Relations Oppo Indonesia.
Tapi, lanjut Aryo, untuk masuk ke pasar Indonesia, pihaknya masih melihat seberapa besar market share-nya atau seberapa banyak orang yang membutuhkan teknologi itu.
“Kalau itu teknologi sudah menjadi, istilahnya kebutuhan sehari-hari kita akan kembangkan itu. Kalau memang konsumen kita butuh dan konsumen kita minta kita akan buat itu. Tetapi selama ini konsumen lebih kepada fungsionalitas sih,” tandasnya.
Meski Oppo belum mau memasarkan smartphone dengan teknologi VR setidaknya untuk saat ini, bukan berarti perusahaan itu belum tertarik membuat teknologi tersebut. Hanya saja, Aryo menegaskan bahwa pihaknya harus melihat dulu siapa target marketnya.
”Apakah konsumen kita butuh itu, atau konsumen kita butuh lebih kepada penggunaan smartphone-nya sendiri, pengalaman penggunaan HP nya sendiri,” kata Aryo.
Dengan langkah yang diambilnya tersebut, Oppo pun tidak takut bahwa hal itu akan membuatnya kalah langkah dengan para pesaingnya.
“Kalah langkah ngga sih. Ngga pakai VR saja kita sudah peringkat ketiga. Tapi at least untuk VR belum banyak orang pakai, dan itu belum sebagai basic needs pengguna smartphone. Kalau udah jadi basic needs, kenapa ngga. Tapi kalau belum jadi basic needs, dan konsumen kita masih merasa butuh fungsi-fungsi smartphone yang lebih membantu aja. Oh ya sudah, kita kembangkan itu dulu,” tutup Aryo.