Shanghai, Selular.ID – 2015 bisa disebut sebagai tahun gemilang bagi Huawei khususnya dalam bidang Consumer Business Group. Pendapatan perusahaan dalam Consumer Business Group mencapai CNY 129,128 juta. Selain itu, perkembangan tahunan perusahaan tercatat mencapai 72,9 persen dan sebanyak 108 juta smartphone telah dipasarkan di seluruh dunia. Pencapaian tersebut telah memantapkan posisi Huawei di tiga besar produsen smartphone dunia.
Sejalan dengan kinerja yang bagus di pasar global, vendor asal China ini juga terus berusaha memperkokoh pijakan di pasar-pasar yang terus tumbuh di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Namun diakui oleh Director of Devices Huawei Indonesia Johson Ma, tak mudah menaklukkan pasar Indonesia. Pasalnya sistem open market membuat pasar yang ada saat ini sudah disesaki oleh begitu banyak pemain, sehingga siapa pun vendor yang ingin mencicipi market domestik butuh extra effort.
“Dengan populasi yang sangat besar mencapai 265 juta jiwa, Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Huawei. Dengan strategi costumer centric, Huawei fokus dalam menghadirkan produk berkualitas di setiap segmen”, ujar Johson di sela-sela kunjungan ke pabrik dan kantor pusat Huawei ke Shenzen, China (20/7/2016).
Jonhson menjelaskan, costumer centric adalah value yang menjadi kekuatan Huawei. Sebagai perusahaan berbasis teknologi, inovasi adalah hal yang bersifat mutlak agar bisa bersaing di pasar. Terbukti value ini menjadi landasan bagi Huawei dalam menciptakan produk-produk smartphone dengan teknologi terkini.
Johnson mencontohkan kerjasama dengan Huawei dan Google yang menghadirkan smartphone fenomenal dengan teknologi terdepan pada akhir 2015, yakni Nexus 6P. Seperti diketahui, Nexus 6P merupakan smartphone dengan format layar 5.7 inci. Smartphone ini menawarkan sejumlah keunggulan, seperti sudah mengadopsi USB Type-C, fitur sensor sidik jari, fitur fast charging, kamera belakang 12.3 MP memiliki kemampuan merekam video 4K. Kinerja Nexus 6P yang sudah mengadopsi Andoid Marshmallow, disokong prosesor Snapdragon 810 processor dan 3GB RAM. Sedangkan daya tahan hidupnya didukung oleh baterai berkapasitas 3.450 mAh.
Di sisi lain, Johnson menilai pasar Indonesia bersifat unik karena masyarakatnya sangat beragam. Konsumen di sini juga dikenal sebagai early adopter yang doyan dengan hal-hal baru, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi Huawei. Alhasil, line up produk menjadi sangat penting demi menjangkau semua segmen yang ada. Apalagi Di era 4G saat ini, smartphone sudah menjadi kebutuhan utama.
“Huawei berusaha untuk melakukan inovasi produk guna menyesuaikan tren pertumbuhan teknologi 4G di Indonesia dengan menghadirkan produk berkualitas dan harga terjangkau. Di sisi lain, Huawei juga fokus pada layanan after sales agar pelanggan benar-benar nyaman ,” ucap Johnson.
Dengan upaya-upaya tersebut, Johnson optimis pada 2017 mendatang market share Huawei akan mencapai 10%, sekaligus menempatkan brand ini di posisi tiga besar vendor di Indonesia.