Jakarta, Selular.ID – Perkembangan ekonomi digital sebagai salah satu inisiatif utama yang secara luas didiskusikan pemerintah Indonesia sebagai cara untuk menciptakan techno preneur lokal. Visi yang dibentuk oleh pemerintah bertujuan untuk mencapai nilai sebesar USD130 Miliar dan menciptakan lebih sari 1000 Technopreneur pada 2020.
Internasional Data Corporation (IDC) merujuk pada Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa Indonesia memiliki total lebih 57,6 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berkontribusi hampir 60% terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, dan mempresentasikan 97% tenaga kerja. IDC memperkirakan total pengeluaran ICT (IT +Telekomunikasi) hanya akan mencapai USD1.5 miliar pada akhir tahun 2016, dengan USD 823 juta merupakan pengeluaran telekomunikasi yang mempresentasikan porsi terbesar pembelanjaan.
Reza Haryo, Senior Market Analyst IDC Indonesia menjelaskan, bahwa satu kunci utama pemberdayaan digital dalam UKM adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengadopsi mobility platform di dalam bisnis mereka.
“IDC memperkirakan, pada 2020 lebih dari 40 juta perangkat mobile akan dipasarkan di Indonesia, sehingga mendorong lebih 150 juta pengguna intenet, dimana mobile first platform akan diarahkan penuh dan konsumen akan menggunakan mobile platform sebagai alat untuk komunikasi, interaksi dan pembelian,” ujar Reza di Jakarta (28/07/16).
Terkait hal itu, menurut Reza IDC mengantisipasi UKM di Indonesia akan berada di dalam fase pengembangan ke arah mobile platform, guna merebut kesempatan yang lebih besar dan mengembangkan ruang lingkup pasar.
“Selain dari manfaat eksternal yang sudah disebutkan sebelumnya, proses internal juga akan dimudahkan terutama dalam mendorong produktivitas ketenaga kerjaan di dalam UKM itu sendiri,” tutur Reza.