Jakarta, Selular.ID – Penetapan dua skema Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang baru, menjadikan vendor Lenovo di atas angin.
Sebelumnya, pemerintah baru saja memberi opsi kepada vendor ponsel yang ingin menjajakan ponsel 4G di Indonesia, untuk memilih TKDN 100 persen hardware, atau 100 persen software.
Melalui mekanisme software, Adrie R. Suhadi, Country Lead, Mobile Business Group, Lenovo Indonesia, mengatakan bahwa brand ponsel Amerika yang sekarang berada di bawah naungan Lenovo, Motorola, bakal bisa masuk pasar Indonesia.
Adrie menjelaskan bahwa Lenovo sendiri sudah menggandeng partner manufacturing PT Tridharma Kencana (TDK) untuk memproduksi sejumlah ponsel 4G di Serang, Banten. Model tersebut antara lain A2010, A6010, dan Vibe K5 Plus, yang baru saja diumumkan bekerja sama dengan operator Smartfren.
Namun untuk produksi ponsel Motorola, Adrie mengaku agak berbeda. Teknologinya lebih sophisticated, sehingga perlu rekanan yang menyanggupi.
“Kalau memang boleh 100 persen software untuk harga ponsel di atas Rp8 juta, berarti Motorola bisa masuk. Karena kan harganya di atas Rp8 juta,” papar Adrie.
Selama ini, diakui Adrie, ada dua hal yang menghambat Motorola masuk ke pasar Indonesia. Pertama, assessment pabrik untuk Motorola dengan teknologi lebih sophisticated, perlu rekanan pabrik yang sanggup mengerjakan. Lalu kedua, menunggu kejelasan soal TKDN. Skema sebelumnya mengharuskan hardware untuk diproduksi di sini.
“Kami akan pelajari lebih lanjut soal ketetapan TKDN yang baru. Kalau memang bisa, Motorola Moto Z mungkin akan masuk pasar Indonesia, bersama Moto Mods tentunya,” pungkas Adrie.