Jakarta, Selular.ID – Fixed Broadband merupakan akses Internet yang koneksinya berbasis kabel, contohnya adalah telepon rumah, serta Internet dan televisi berlangganan. Namun perkembangan saluran tembaga dan serat optik ini masih terbilang sedikit tertinggal tidak pesat seperti wirelles mobile yang sudah 4G. Ini dikarenakan dua faktor yang menyebabkan teknologi fixed broadband sedikit lambat.
Kristiono Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyebutkan bahwa penyebab fixed broadband teringgal adalah investasi dan infrastruktur sehingga perlu dicarikan solusi agar pembangunan FTTH merata di Indonesia
“Kita akan network shering dan polecy open akses, ini akan membuka peluang bagi semua pihak terkait untuk memaksimalkan perkembangan fixed broadband,”ujar Kristiono
Tidak hanya itu kedepannya, akan ada 3 kelompok dalam perkumpulan FTTH yang memiliki peran dalam kemajuan fixed broadband. Yang pertama menurut Kristiono adalah mengurus soal regulasi, kedua standard teknologi dan bisnis model yang dipakai.
Dengan 3 kelompok kerja ini, diungkapkan Kristiono akan membuat penyebaran FTTH merata hingga ke bagiagian timur, yang selama ini disebutkan fixed broadbandnya tertinggal.
“Fixed broadband tidak akan mati karena pasarnya masih sangat besar,” kata Kristiono.
Kristiono menambahkan kota-kota seperti Surabaya, Banyuwangi, Bandung dan Banda Aceh sudah memiliki basis yang kuat dan telah menerapkan smart city dan disebutkan Kristiono akan mengeksplotasi kerja sama strategis dengan kota-kota tersebut untuk memulai proyek percontohan yang bertujuan mengoptimalkan penggunaan dan memanfaatkan potensi penuh infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi oleh semua lapisan masyarakat.
