Sabtu, 2 Agustus 2025

Ririek : Tak Mudah Pertahankan Posisi Sebagai Market Leader

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief
Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel
Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel

Jakarta, Selular.ID – Dua tahun terakhir, konsolidasi natural mulai mengubah wajah industri selular nasional. Merger maupun akusisi demi alasan efisiensi dan peningkatan laba, menjadi opsi yang harus dilakukan oleh sebagian pemain. Axis mengawalinya dengan bersedia diakusisi oleh XL, disusulnya dengan lenyapnya Flexi yang diserahkan oleh Telkom kepada Telkomsel.

Publik juga masih menunggu apa langkah selanjutnya dari Bakrie Telecom dan Tri Hutchinson, dua pemain yang kerap disebut-sebut juga akan melakukan merger. Bakrie Telecom masih terus berkubang dengan kerugian, sementara Tri sulit bersaing karena keterbatasan frekwensi yang dimiliki.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, menyebutkan bahwa merger maupun akusisi adalah obat yang mujarab untuk kesehatan industri. Dia pun menyambut baik jika kelak jumlah operator menjadi empat pemain seperti yang diharapkan oleh pemerintah.

“Meski memiliki kesempatan untuk mengakusisi pemain lain, sejauh ini Telkomsel belum berniat untuk melakukan opsi tersebut”, ungkap Ririek.

Di sisi lain, Ririek mengungkapkan tak mudah mempertahankan posisi ditengah perubahan yang semakin deras terjadi karena lompatan teknologi dan kebutuhan pelanggan. Meski demikian, ia optimis bahwa Telkomsel tetap dapat menjaga laju pertumbuhan yang positif karena konsisten di dalam menjaga kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan serta peningkatan fitur layanan. Di sisi lain, tentunya berbagai layanan yang dihadirkan akan terus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Secara umum, Ririek mengungkapan bahwa kunci utama pertumbuhan Telkomsel adalah tetap fokus untuk melakukan perluasan dan peningkatan jaringan, bahkan hingga ke daerah pelosok. Telkomsel juga mengutamakan dan menjaga kualitas produk serta layanan yang diberikan kepada pelanggan, termasuk juga memastikan ketersediaan produk.

Di sisi lain, pihaknya juga tetap menerapkan startegi cost leadership sehingga dalam beroperasi, agar tetap produktif dan efektif. Setiap tahun Telkomsel juga mengalokasikan sumber daya termasuk dana yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas jaringan, khususnya pada layanan data.

Ririek menjelaskan sepanjang 2015, kebutuhan dana bagi Telkomsel mencapai sekitar 18-20% dari total revenue. Sebagian dialokasikan untuk membangun sekitar 15.000 BTS baru, sehingga pada akhir 2015 Telkomsel genap memiliki 100.000 BTS yang tersebar di berbagai penjuru tanah air.

Melalui program peningkatan kualitas layanan True Broadband Experience (TrueBEx) yang digelar Telkomsel sepanjang 2015, Ririek menjelaskan hingga akhir tahun lalu, program ini sudah menjangkau 30 Kota di seluruh Indonesia yang meliputi 1000 POI (Point of Interest). Pada 2016 program ini akan diperluas menjadi 80 kota dan meliputi sebanyak 10.000 POI seperti Bandar Udara, Terminal Bis, Stasiun Kereta, Dermaga, Rumah Sakit, Area Padat Populasi, Pasar Tradisional, Lokasi Industri, Mal, Gedung Bertingkat dan Sekolah/Kampus.

Saat ini jumlah keseluruhan pelanggan Telkomsel mencapai 152 juta dengan 74 juta atau sekitar 50% diantaranya adalah pelanggan data. Saat ini market share Telkomsel mencapai 44% dan revenue share 58% di sepanjang 2015.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU