Jakarta, Selular.ID – Penting diketahui bagi pelanggan angkutan ojek online, bahwa promo GrabBike “grabyangaman” telah berakhir per 10 Februari lalu. Kini, layanan pesan ojek via aplikasi itu menerapkan tarif promo baru, yang sayangnya, lebih mahal.
Tanpa harus mencantumkan kode apa pun, tarif Grab untuk layanan ojek flat Rp1.500 per KM dengan ongkos minimal Rp10.000. Tanpa ada ketentuan jarak maupun batas wilayah. Tarif berlaku sepanjang hari, sampai ada pemberitahuan selanjutnya.
Khusus pada jam sibuk (16.00-19.00 wib), total ongkos akan ditambah biaya ekstra Rp8.000.
Sebelum pemberlakuan promo baru, Dadang Bagus Setiyawan, salah satu driver GrabBike, pernah mengatakan, “Gosipnya tarif bakal diturunin, dari Rp3.000 per KM jadi Rp1.500. Kalau emang bener, berati Go-Jek bakal di atas angin,” kata Dadang.
Sebagai pengingat, pada promo “grabyangaman”, pelanggan dikenakan tarif Rp12.000 (dan Rp18.000 pada jam sibuk) untuk jarak tempuh maksimal 20KM. Bila jarak tempuh melebihi ketentuan, pelanggan tetap bisa menikmati tarif tersebut dengan syarat membayar “kelebihan harga” dari yang tercantum di aplikasi.
Ternyata gosip itu benar dan prediksi Dadang tepat. Menurut pantauan Selular.ID selama satu hari kemarin, driver Go-Jek kebanjiran order.
Seperti yang dipaparkan Rahman, salah satu driver Go-Jek, yang mengaku bahwa seharian kemarin (11/2/2016), dirinya menerima lebih banyak order, tidak seperti sebelumnya. Tapi alasan Rahman ternyata berbeda.
Menurut Rahman, di dalam internal Go-Jek, sebelumnya, aplikasi untuk driver terdapat ketidakseragaman, yang membuat penerimaan sinyal driver satu berbeda dengan driver lainnya. Itu yang membuat aplikasi Go-Jek di pelanggan sering error. Nah, mulai hari ini, semua driver Go-Jek pakai aplikasi yang sama. Jadi order-an yang masuk akan lebih merata.
“Karena semua aplikasi yang dipake driver Go-Jek udah sama. Sekarang udah gak error lagi,” kata Rahman.
Sementara tarif Go-Jek sendiri tidak berubah, yakni Rp12.000 untuk jarak maksimal 10KM, Rp15.000 untuk jarak 10-15KM, dan Rp2.000 per KM untuk yang lebih dari 15KM.
Banyaknya penumpang ojek online yang beralih dari GrabBike ke Go-Jek sebenarnya mudah diterka. Sejak satu tahun keberadaannya, jelas terlihat kalau pengguna sangat sensitif dengan biaya ongkos perjalananannya. Bak magnet alami, layanan dengan tarif yang lebih murah, lebih dipilih konsumen. Kalau dirasa lebih mahal, pengguna bisa beralih dari satu layanan ke layanan lain dengan mudah.
Tarif lebih mahal di GrabBike ditambah perbaikan sistem aplikasi di Go-Jek, bisa jadi kombinasi ampuh yang membuat pelanggan lebih memilih Go-Jek.