Jakarta, Selular.ID – Untuk dapat menyajikan layanan 4G LTE yang benar-benar cepat kepada pelanggannya, XL akan melakukan uji coba teknologi LTE-Advanced LAA (License Assisted Access).
Seperti dikatakan Rahmadi Mulyohartono, Head of Network Planning XL Axiata, uji coba layanan LTE LAA ini bisa menjadi jembatan untuk menyongsong teknologi 5G. Hal ini lantaran kapasitas dan mekanisme yang diterapkan hampir sama dengan jaringan 5G.
“Dengan memadukan 4G dengan LTE LAA, maka teknologi ini bisa disebut 4,5 G karena dalam penerapannya memiliki kecepatan yang luar biasa,” kata Rahmadi.
Pertanyaannya, setelah uji coba, lalu kapan teknologi LTE LAA hasil kerjasama XL dan Ericsson Indonesia itu bakal digelar secara komersial. Menganai hal ini, menurut Rahmadi jawabannya tergantung pada kesiapan ekosistemnya, yang melibatkan vendor, operator, serta ketersediaan handset dan regulasi yang akan mengaturnya.
Teknologi LTE LAA oleh XL ini dipersiapkan untuk menjawab tingginya kebutuhan akses internet di tempat-tempat keramaian seperti mall dan sebagainya. Ketimbang menyuguhkan Wi-Fi kepada pelanggannya, Rahmadi lebih memilih menggunakan LTE LAA sebagai solusinya. Bukan tanpa alasan, berdasarkan press rilis yang dikeluarkan China Unicom, Rahmadi mengatakan bahwa men-deliver Wi-Fi untuk pelanggan ternyata tidak efektif.
“Karena teknologi (LTE LAA) ini core network-nya satu, kalo Wi-Fi kan standarnya berbeda, dan investment modulnya juga dua, ada BTS LTE dan Wi-Fi sendiri. Ini bisa membuatnya lebih simpel,” tukasnya.
Teknologi LTE-Advanced LAA merupakan bagian dari pengembangan LTE-A (LTE-Advanced) yang menggabungkan frekuensi yang dimiliki oleh operator, yaitu licenced band 900 MHz, 1800 MHz, dan 2100 MHz, dengan frekuensi un-licenced di 5 GHz yang bisa digunakan bersama dengan Wi-Fi. Kegunaan teknologi ini adalah untuk meningkatkan kecepatan menjadi lebih maksimum sampai dengan 300 Mbps dan memberikan kapasitas LTE menjadi lebih besar, yaitu dari 150 Mbps menjadi 300 Mbps.
