Jakarta, Selular.ID – Mobile messaging menjadi tren baru komunikasi seiring dengan berkembangnya ponsel pintar menggantikan pesan SMS. Banyak pengguna yang memanfaatkan aplikasi pesan singkat tersebut untuk komunikasi dan berbagi file (foto, audio, atau video).
Namun di tengah banyaknya jenis dan kemampuannya, sebagian besar pengguna internet menganggap saluran komunikasi online kurang dapat diandalkan. Ironis mereka masih tetap menggunakannya secara teratur, termasuk untuk membahas topik pribadi.
Menurut hasil penelitian Kaspersky Lab dan B2B International, pengguna menganggap foto messenger sebagai alat komunikasi online yang paling tidak bisa diandalkan karena 70 persen responden melihatnya sebagai alat komunikasi yang tidak aman. Sementara 62 persen tidak mempercayai mobile (termasuk sosial) instant messenger, 61 persen tidak mempercayai panggilan VoIP secara online, dan 60 persen tidak percaya layanan video chat.
Semakin muda pengguna, semakin sering mereka mengirim file yang bersifat pribadi melalui web. Proporsi terbesar responden (23%) yang mengatakan mereka telah melakukannya adalah pada kelompok usia 24 atau lebih muda.
“Tentu saja, kami tidak menganjurkan orang-orang harus berhenti menggunakan online messengers. Namun, kehati-hatian sangatlah diperlukan saat mengirim informasi melalui internet. Misalnya, Anda tidak seharusnya membicarakan topik yang sangat rahasia pada halaman web, karena Internet ingat semuanya,” komentar Elena Kharchenko, Head of Consumer Product Management, Kaspersky Lab.
Selain itu, pengguna juga tidak seharusnya terhubung ke saluran komunikasi yang dikenal tidak aman, seperti jaringan WiFi publik, karena informasi tersebut dapat dicegat. Hal ini juga penting untuk dipahami oleh pengguna agar berhati-hati ketika memilih alat online untuk komunikasi pribadi, dan hanya menggunakan perangkat yang dilindungi secara handal oleh password dan solusi keamanan Internet.
