
Shenzen, Selular.ID – Hingga kini Smartfren masih terus merahasiakan kapan persisnya peluncuran layanan 4G LTE. Meski sudah mendapatkan ULO (uji layak operasi) dari Kemenkominfo dan tiga produk andalannya, Andromax seri 4G sudah mendarat di pasar sejak dua bulan lalu, Smartfren lebih memilih menunda waktu peluncuran demi memastikan layanan internet cepat ini dapat dinikmati masyarakat Indonesia secara luas.
Menurut VP Network Smartfren Telecom Munir Syahda Prabowo, pihaknya tetap berpegang pada rencana awal yakni penggelaran teknologi 4G dapat menjangkau sebanyak 22 kota di tanah air dan dilakukan secara serentak.
“Saat peresmian peluncuran 4G, Smartfren ingin seluruh pelanggan di Indonesia yang kini sudah mencapai 12 juta, dapat menikmati internet super cepat, tidak terbatas pada kota-kota besar atau area-area tertentu saja”, ujar Munir, di sela-sela kunjungan ke kantor pusat ZTE di Shenzen, China (13/8/2015).
Belajar dari tiga operator GSM yang sudah meluncurkan 4G, namun dengan coverage dan kapasitas terbatas, Smartfren lebih memilih memperkuat jaringan terlebih dahulu, agar tidak memunculkan kekecewaan pelanggan. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah menerapkan teknologi LTE Advance.
LTE Advance adalah teknologi jaringan berbasis TDD (Time Division Duplex) dan FDD (Frequency Division Duplex). Hal ini menjadikan Smartfren operator pertama dan satu-satunya di Indonesia yang yang menggunakan kedua teknologi tersebut dalam satu jaringan. Jaringan ini berbasis ZTE’s core dual mode CDMA LTE platform untuk memenuhi kebutuhan layanan Smartfren, baik baik service (SMS dan voice) maupun data yang terus meningkat. Direncanakan teknologi ini akan beroperasi dalam dua frekuensi sekaligus, yakni 850 Mhz (eksisting) dan 2.300 Mhz yang baru.
“Untuk mendukung data rate dan reliabilitas yang lebih tinggi, jaringan ini juga dilengkapi fitur Carrier Aggregation (CA)”, pungkas Munir Syahda.