Jakarta, Selular.ID – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pelaku industri untuk keberlangsungan hidup bisnisnya. Operator seluler pun tak lepas dari pengaruh tersebut.
Untuk menghadapi tekanan terhadap rupiah ini Dian Siswarini, Direktur Utama XL Axiata menyampaikan bahwa hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan yang dipimpinnya saat ini adalah dengan mengencangkan ikat pinggang.
Namun demikian menurut Dian XL sudah melakukan stress test untuk mengetahui sampai sejauh mana pelemahan nilai rupiah ini dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis operator yang baru saja turun peringkat menjadi terbesar ketiga nasional akibat penyesuaian jumlah pelanggan.
“Kami sudah melakukan stress test untuk melihat sampai di level berapa turunnya rupiah dapat mempengaruhi bisnis XL, apakah di level Rp14 ribu atau Rp17 ribu,” jelasnya kepada Selular.ID usai buka puasa bersama (2/7/2015). Sayangnya Dian tidak dapat menyebutkan angka pasti berapa nilai tukar rupiah yang bisa ditoleransi oleh XL.
Seperti diketahui akibat melemahnya nilai tukar rupiah, XL mencatatkan kerugian yang cukup besar selama kuartal pertama tahun 2015 lalu yakni sebesar Rp758 Milliar.
Meski demikian Dian meyakini kondisi ini tidak mempengaruhi pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh XL mengingat capex yang telah dialokasikan saat ini kondisinya cukup aman. “Capex Rp7 Triliun yang kami alokasikan tahun ini sudah secured,” tegasnya.