
Jakarta, Selular.ID – Pertumbuhan yang kuat dalam jumlah koneksi internet mobile, membawa imbas peningkatan pada lalu lintas mobile. Menurut Ericsson Mobility Report di bulan Juni 2015, lalu lintas data mobile diperkirakan akan meningkat 9 kali lipat mencapai 3 hexabytes per bulan dalam lima tahun ke depan. Sebagai informasi, satu exabyte adalah unit informasi atau penyimpanan komputer setara dengan satu triliun byte atau satu miliar gigabyte.
Indonesia sendiri masuk sebagai lima negara teratas dalam pertumbuhan pelanggan selular secara global. Berdasarkan pengakuan Hardyana Syintawati, VP Marketing Communication Ericsson Indonesia, tiap tahun ada 4 juta pelanggan selular baru di Tanah Air.
“Indonesia posisi keempat setelah India, Cina, dan Myanmar. Indonesia dibalap oleh Myanmar dengan adding net 5 juta per tahun,” kata Nana, sapaan akrab Hardyana, saat memaparkan hasil riset Ericsson di sebuah kafe, di bilangan Jakarta Selatan, hari ini (16/6/2015).
Bila dibandingkan di Indonesia, pada kenyataannya jaringan infrastruktur telekomunikasi di Myanmar masih terbatas. “Setelah (Myanmar) introduce, pertumbuhan pelanggannya langsung besar,” jelasnya.
India berada di puncak teratas sebagai negara dengan pertumbuhan pelanggan baru secara global, sebanyak 26 juta orang. Meski Cina ada di peringkat kedua, namun ada jarak angka yang cukup jauh dari India. Negeri Tirai Bambu tersebut menyumbang 8 juta pelanggan baru, kemudian baru diikuti Myanmar dan Indonesia.
Teknologi Jaringan 4G & 5G
Bicara pertumbuhan data yang sangat tinggi, pelanggan 4G LTE di dunia diramalkan akan tumbuh sebesar 16 kali lipat antara 2014 dan 2020, dan dalam rentang lima tahun ke depan tersebut sebanyak 25 persen atau 1 dari 4 pengguna mobile bakal menggunakan teknologi LTE. Setelah era LTE, teknologi network akan menyuguhkan generasi kelima atau yang biasa disingkat 5G. Nana menyebut tren jaringan 5G ke depan bukan lagi hanya kecepatan semata, namun juga reaksi yang cepat.
“Kita bisa melakukan segala sesuatu secara remote. Misalnya Ericsson pernah menguji perangkat pintar di Barcelona, namun kita kontrol dari Swiss dengan menggunakan jaringan 5G. Respon yang diberikan sangat cepat,” ujar Nana.(Ind)