
Jakarta, Selular.ID -Untuk membuka akses telekomunikasi di wilayah perbatasan, Pemerintah akan menghadirkan selular dengan menargetkan pembangunan 120 menara telekomunikasi seluler (BTS) pada 120 desa di sepanjang 1.030 km di perbatasan Indonesia-Malaysia dan diharapkan dapat selesai pada semester kedua tahun 2016.
Satu desa diharapkan ada satu BTS (base transceiver system atau menara telekomunikasi). Pembangunannya sendiri dilakukan dengan pola kerja sama Kementerian Kominfo, Pemprov, Pemkab, dan operator.
Sukardi Silalahi, Direktur Network Telkomsel pada perayaan ulang tahun operator terbesar nasional ini menyampaikan siap membangun 120 BTS yang diinginkan pemerintah tersebut jika memang proyek tersebut diserahkan kepada Telkomsel.
“Kami siap jika memang proyek tersebut diberikan kepada kami, karena dengan demikian kami bisa melayani masyarakat Indonesia lebih banyak lagi,” jelasnya.
Telkomsel sendiri saat ini sudah memiliki 90 ribu BTS yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2015 Telkomsel menargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 100 ribu BTS.
Rudiantara, Menkominfo RI pernah menyampaikan akan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh operator untuk ikut membangun BTS di wilayah perbatasan. Pemerintah pun akan memberikan insentif bagi operator yang melakukan pembangunan tersebut.
Menkominfo juga menegaskan jika hanya berorientasi pada keuntungan, membangun jaringan telekomunikasi di kawasan terpencil dengan sedikit penduduk, atau sebaran penduduk yang tidak merata seperti perbatasan memang tidak menarik bagi operator.
Oleh karena itu diperlukan peran pemerintah untuk mendorong pembangunan perangkat komunikasi tersebut. Kementerian Kominfo bisa mengucurkan subsidi bagi operator yang dananya diambilkan dari USO (Universal Service Obligation).