Jakarta, Selular.ID – Operator selular Indosat mengajak anak muda Indonesia untuk mewujudkan mimpinya menjadi miliarder melalui kompetisi perdagangan saham virtual yang digelar bersama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kegiatan yang diberinama Indosat Stock Trading Contest ini bertujuan memeberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai investasi saham di pasar modal serta pengalaman melakukan transaksi saham virtual yang mengacu kepada sejumlah saham pilihan yang diperdagangkan di BEI secara realtime.
Menurut Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, ISTC ini merupakan salah satu program corporate social responsibility Indosat disamping untuk mendukung program Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) pasar modal. “Kami ingin mengubah hidup masyarakat Indonesia melalui layanan data yang kami berikan. ISTC ini juga untuk meningkatkan kualitas edukasi generasi muda yang didukung oleh penerapan teknologi telekomunikasi. Termasuk edukasi tentang online trading,” jelas Alex.
Dalam kompetisi ini anak muda akan diadu keahliannya dalam berdagang saham online selama enam bulan. Peserta yang sudah mendaftar akan diberikan Rp1 milliar uang virtual sebagai modal awal untuk melakukan online trading.
Anak muda ataupun mahasiswa yang inin mengikuti kompetisi ini dapat melakukan registrasi di www.indosat.com/istc hingga 30 September 2015. Hingga saat ini antusiasmnya cukuo besar, tercatat 731 orang yang telah melakukan pendaftaran. Sosialisasi kegiatan ini akan dilakukan di beberapa kampus di seluruh Indonesia.
Potensi besar
Indonesia memiliki wilayah dengan bonus demografi yang cukup besar. Data dari Bank Dunia menunjukkan bonus demokrasi yang dimiliki suatu negara berkontribusi sekitar 30 persen terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi.
Dari 250 juta populasi masyarakat Indonesia, menurut Ito Warsito, Direktur Utama BEI, baru sekitar 500 ribu saja yang tercatat aktif sebagai investor. Jumlah ini tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan Singapura yang 30 persen masyarakatnya tercatat sebagai investor bahkan di malaysia angkanya sudah 15 persen.
Jumlah ini menurut Ito harus dapat terus dikembangkan terlebih dengan adanya perkembangan teknologi yang memungkinkan edukasi mengenai pasar modak menjadi lebih mudah. “Dengan teknologi internet edukasi pasar modal bisa lebih merata,” ungkapnya.
Selain itu jika dilihat dari tingkat return on investment perdagangan saham yang tercatat di BEI angkanya sangat besar mencapai 28 persen. Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang ada di New York Stock Exchange (NYSE) yang hanya 11,4 prsen saja.