
Jakarta, Selular.ID – Tanpa banyak ba-bi-bu, Nokia dan Alcatel-Lucent sudah saling merapatkan barisan guna memperlebar bisnis jaringan di dunia. Akuisisi diharap bakal memberikan imbas positif bagi kedua perusahaan, serta mematahkan tonggak bisnis para pesaing kuat.
Di pasar peralatan nirkabel, sebelum akuisisi, bendera Nokia dan Alcatel-Lucent belum berkibar di puncak teratas. Berdasarkan data dari firma riset Infonetics, pangsa pasar jaringan nirkabel Nokia secara global di tahun 2014 mencapai 17%. Di belakang Ericsson yang menguasai dengan 30% dan Huawei sebesar 20%. Sementara itu Alcatel hanya memiliki share 10% di bawah ZTE yang mencapai 11%. Bila dihitung sebagai satu perusahaan di bawah brand Nokia Networks, pangsa pasar mereka berart akan berada di peringkat kedua terbesar menjadi 27 persen.
Alcatel-Lucent memiliki andil besar bagi kelangsungan bisnis jaringan Nokia, terutama di Amerika Utara. Bagaimana tidak, penyedia peralatan jaringan mobile asal Perancis tersebut memiliki dua pelanggan operator terbesar di negara, yakni Verizon Wireless dan AT&T.
Sementara di pihak Alcatel-Lucent, kehadiran Nokia akan mengisi kesenjangan dalam portofolio produknya dengan teknologi transmisi kabel serat optik dan Internet router. Ini bisa membantu operator telekomunikasi untuk menangani volume data yang terus meningkat karena tren penggunaan smartphone dan juga menonton Netflix di rumah.
Dalam kemungkinan menjalin kemitraan tandingan, salah satu petinggi Ericsson belum mau menanggapi isu dan masih melihat prospek pasar ke depan. Bila Ericsson bersanding Huawei, pangsa pasar keduanya bakal menguat. Pasalnya, Huawei memiliki lini produk yang lengkap, baik di jaringan tetap (fixed) maupun bergerak (mobile).