
Jakarta, Selular.ID – Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Counterpoint, diperoleh data bahwa peredaran merek-merek lokal di Indonesia mampu mendongkrak pertumbuhan smartphone di Indonesia. Tercatat beberapa merek lokal mampu menjadi raja di negeri sendiri.
Fakta yang menarik dari data yang dilansir oleh Counterpoint Research, meskipun pamornya mulai menurun, baik di pasar handset (termasuk basic phone) maupun smartphone, Samsung masih mendominasi pasar dan bertengger sebagai pemimpin pasar dengan market share sebesar 19 persen untuk handset dan 26,4 persen untuk pasar smartphone.
Sementara itu Smartfren menempati posisi kedua dalam segmen smartphone dengan penguasaan pasar sebesar 15,4 persen. Pertumbuhan yang dicapai Smartfren ini banyak dipicu oleh produk-produk dengan harga terjangkau yang dirilisnya seperti C3, C2 dan G2.
Merek lokal lainnya, Evercoss menempati posisi tiga besar di pasar smartphone Indonesia. evercoss mampu menguasai market share sebesar 13,4 persen. Secara keseluruhan pengapalan smartphone Evercoss ini perlahan-lahan mulai mengalami penurunan.
Oppo dengan market share sebesar 8,8 persen dan Advan 7,7 persen secara berurut menempati posisi keempat dan kelima dalam pasar smartphone di Indonesia.
Masuknya Advan di urutan kelima tidak mengagetkan. Pasalnya, firma IDC pada kuartal ketiga tahun lalu saja sudah menyebutkan kalau vendor lokal ini menduduki peringkat kedua untuk pangsa pasar tablet di tingkat Asia Pasifik.
(Baca: IDC: Advan Geser Posisi Apple Sebagai Tablet Nomor 2 Asia Pasifik)
Pendatang baru Xiaomi yang baru masuk ke pasar Indonesia pada September 2014, pada kuartal keempat ini membukukan penjualan sebanyak 100 ribu unit. Setelah sukses dengan strategi pemasaran melalui online, Xiaomi juga mulai memasarkan produknya secara tradisional melalui jalur offline. (bda)