
Jakarta, Selular.ID – Di tengah ramainya layanan 4G yang baru saja digelar operator selular, serta persaingan beberapa vendor ponsel dalam penyediaan smartphone berbasis LTE, vendor asal Tiongkok, ZTE , tanpak adem ayem. Ditanya mengenai rencana meluncurkan smartphone 4G di tahun ini, Fritz Wang Feng, Managing Director of ZTE Handset Business Unit Indonesia justru menjawab dengan santai. “ZTE lebih dulu menyediakan smartphone 4G bagi pasar Indonesia, yaitu smartphone 4G untuk operator Bolt,” ujarnya penuh percaya diri.
Hingar-bingar peluncuran layanan 4G oleh operator selular, memang seolah mengaburkan fakta bawah sejatinya layanan yang secara teori mampu menyediakan akses internet hingga sekitar 300 Mbps ini, sudah bisa dinikmati masyarakat Indonesia sejak November 2013. Adalah perusahaan telekomunikasi Internux yang meluncurkan layanan 4G LTE pertama di Indonesia, dengan produknya bernama Bolt. Pada awalnya layanan ini hanya bisa dinikmati melalui modem, dan cukup sukses di pasar. Kemudian selang berapa lama, layanan Bolt juga bisa dinikmati melalui smartphone Bolt tipe tipe V9820 dan IVO V5. Adalah ZTE yang menjadi vendor dalam penyediaan perangkat modem dan smartphone Bolt.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai rencana ZTE untuk menyediakan smartphone 4G bagi operator selular, Fritz Wang Feng mengatakan masih akan menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia, terutama mengenai frekuensi yang akan digunakan untuk layana 4G secara luas. “Kami masih menunggu, tentu saja ZTE juga akan menyediakan smartphone 4G untuk operator selular ke depannya” tambah Fritz.
Seperti diketahui layanan 4G dari Bolt, berjalan di frekuensi 2.300 MHz. Sedangkan layanan 4G yang baru saja digelar oleh Telkomsel, XL dan Indosat berjalan di frekuensi 900 MHz. Ke depannya pemerintah berencana akan mengeluarkan izin penggunaan frekuensi 1.800 Mhz untuk layanan 4G. Karena frekuensi ini dinilai paling ideal, agar layanan 4G bisa dirasakan secara maksimal. (bda)