[quote_center]”Ponsel lokal menurut saya sudah tidak bisa bersaing di harga lebih dari sejuta.”[/quote_center]
Jakarta, Selular.ID – Penjualan ponsel lokal dua pekan pertama di tahun ini mengalami penurunan. Saat Selular.ID menjelajah Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, hari ini (9/1/2015), terurai informasi bahwa penjualan brand lokal mulai menunjukkan indikasi menurun pasca tahun baru 2015.
“Masa-masa libur Natal dan Tahun Baru, ponsel lokal ada kenaikan. Tapi setelah itu, rada nge-drop 10% – 15%,” ujar Ranti, salah seorang penjaga toko Shanti Phone.
Ponsel lokal di antara rentang Rp500 ribu sampai Rp1 juta rupanya lebih diminati konsumen. Bila lebih dari sejutaan, pembeli cenderung memilih ponsel dari brand global dengan alasan gengsi.
“Ponsel lokal menurut saya sudah tidak bisa bersaing di harga lebih dari sejuta. Karena pertama ponsel yang branded seperti Samsung, LG, atau Sony sudah punya produk entry-level. Jadi ponsel lokal ada kesempatan bermain di bawah dan di atas Rp500 ribu,” katanya.
Untuk harga di bawah Rp500 ribu memang margin-nya sangat sulit untuk masuk kategori smartphone. Jadi yang bisa mereka jual kebanyakan feature phone yang bisa telepon dan SMS biasa. (bda)
