Big.Little menggabungkan inti konsumsi daya rendah (Cortex A7) dengan inti berkinerja tinggi (Cortex A15), guna menghadirkan pengalaman mobile kaya dan daya tahan baterai yang seimbang. Rangkaian quad-core A7 berkecepatan 1,2Ghz per core yang memiliki konsumsi baterai efisien, mayoritas akan digunakan untuk tugas harian yang tidak membutuhkan tenaga maksimal.
Sedangkan rangkaian quad-core A15 akan berjalan pada kecepatan 1,8GHz per core, akan digunakan untuk keperluan operasional maksimum, seperti gaming dan browsing, di mana Anda biasanya menginginkan halaman web dimuat secara instan pada koneksi high-speed seperti LTE. Jika hal itu dikerjakan oleh prosesor yang ada sekarang (di pasar) mungkin akan macet.
Lalu kenapa Samsung menggunakan rangkaian ganda quad-core, bukannya rangkaian ganda dual-core? Untuk sekarang, chip ini kemungkinan menargetkan tablet, seperti Galaxy Note 10,1 versi baru, yang menggunakan aplikasi multi-tasking sebenarnya, sehingga membutuhkan chip quad-core berkinerja tinggi untuk memberikan performa terbaik.
Tapi sekarang kita hanya akan melihat chip dengan rangkaian ganda dual-core yang mungkin menjadi penerus Samsung Exynos 5 Dual, yakni chip mobile tercepat yang ada di pasar saat ini. (Khoirunnisa)