Ditanya mengenai strategi Pins untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar handphone lokal, M Anis Yunianto, Sales and Marketing Director PT Indonesia Goods Exchange selaku distributor utama Pins, menerangkan kalau ada strategi khusus yang dijalankan. Yaitu dengan memperlakukan master dealer tidak hanya untuk berjualan handphone, tapi juga diminta untuk memantau tren pasar. Dan itu menjadi acuan untuk mengeluarkan tipe berikutnya. “Kami juga menunjuk satu distributor untuk menangani satu region,sehingga mereka bisa lebih fokus. Bahkan kami berharap bisa menyediakan satu handphone berbeda untuk satu region” ungkap Anis Yunianto.
Saat ini Pins sudah menunjuk 8 distributor utama untuk 8 kota besar, yaitu Jabodetabek, semarang, Surabaya, Makasar, Palembang, Bandung dan Balikpapan. Pins sengaja masuk ke kota besar dulu baru ke daerah lainnya karena sekaligus untuk menjajal jalur distribusinya. Untuk tahun ini Pins berencana akan mengeluarkan 5 tipe handphone untuk kelas low end, medium, high end dan tablet termasuk android. Untuk after sales services nya sendiri, Pins bekerjasama dengan Dian Graha Elektrika, yang selama ini juga menangani after sales services beberapa handphone merek lokal. (Edi Kurniawan)