Profesor Jukka Manner dari Universitas Aalto mengatakan, “Solusi baru ini akan menjadi sangat berharga di negara berkembang yang kebanyakan menggunakan broadband sebagai sarana internetan. Kami memberikan akses internet mobile yang cepat dan juga dapat diandalkan. Internet mobile meningkat pesat di negara-negara itu, seperti di Afrika, 90 persen penduduknya menggunakan smartphone untuk mengakses dunia maya. Namun smartphone 3G selalu boros, karenanya proxy kami dapat memperbaiki kekurangannya.”
Studi kasus yang dilakukan Aalto University meneliti penggunaan internet di tiga negara Afrika Timur: Tanzania, Uganda dan Kenya memilih smartphone sebagai sarana internet. Peneliti mengembangkan solusi hemat energi untuk smartphone yang dapat di daerah minim sumber listrik. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi daya smartphone juga dapat dikurangi secara signifikan oleh situs versi mobile, kompresi HTTP dan efisiensi penggunaan caching data. (Deni Taufiq)