Dikutip dari Wall Street Journal (5/4/2011), Pandora Media mengatakan pihaknya telah menerima surat perintah pengadilan terkait penyelidikan tersebut hari Senin lalu. Pihak Pandora meyakini panggilan dari pengadilan juga telah diberikan ke beberapa penyedia aplikasi smartphone lain dan tidak secara spesifik menargetkan Pandora.
Tim riset dari Veracode, perusahaan penyedia solusi keamanan digital otomatis melakukan analisis mandiri terhadap sumber kode aplikasi Pandora untuk Android, dan hasilnya ditemukan beberapa kode yang memang dibuat untuk mengumpulkan informasi pribadi pengguna gadget dan mengirimnya ke server pusat untuk diteruskan ke setidaknya 5 penyedia iklan, yaitu AdMarvel, AdMob, comScore (SecureStudies), Google.Ads, dan Medialets. Sementara informasi pribadi yang dikirimkan adalah lokasi GPS (Global Positioning System), gender, umur, nomor identifikasi Android, status koneksi, informasi jaringan, merek gadget, model, revisi rilis, dan alamat IP (Internet Protocol) saat ini.
Pengguna memang harus mendaftar untuk menikmati fasilitas musik dari Pandora dan itu berarti menyerahkan informasi pribadi mereka. Seorang pengguna Opera berkomentar bahwa sebenarnya Ia tak keberatan data pribadinya diambil, yang jadi masalah adalah Pandora melakukan hal tersebut tanpa ijin dan tidak diberitahukan pada lembar persetujuan saat pengguna mendaftarkan akunnya. (Dissa Naratania)