Namun begitu, Yanty belum bisa menyebutkan, kapan persisnya Xoom bakal masuk pasar di Indonesia. “Belum bisa disebutkan, karena banyak hal yang harus dikaji dan dilihat dulu,” ujar Yanty lagi. Di lain pihak, Yanty mengungkapkan, Motorola ke depannya juga akan bermain di segmen tablet PC dan handphone berbasis Android. “Nanti android-android Motorola akan lebih banyak lagi yang masuk sini,” ungkap Yanty.
Motorola Xoom sendiri memang menjadi bintang pada ajang CES baru lalu. Wajar, karena tablet PC yang memiliki sistem operasi android terbaru, Honeycomb, begitu menonjol dibanding produk sejenis. Xoom memiliki layar lebar berukuran 10.1 inchi dengan teknologi high definition yang mendukung 1080p HD video dan HDMI output untuk menampilkan konten di layar besar HD dan bisa memutar berbagai jenis video dan konten web berkat hadirnya AdobeFlash Player.
Selain itu, Xoom juga memiliki 2 kamera, yaitu kamera megapixel yang berada didepan untuk menikmati fasilitas video chat dan kamera 5 Megapixels dengan fash yang berada di belakangnya untuk mengambil video 720p. Disamping itu, tablet ini juga menghadirkan beberapa aplikasi Google, mulai dari Google Maps dengan interaksi 3D, Gmail, aplikasi perkantoran untuk membuka dan mengedit dokumen hingga Google eBook yang mencapai lebih dari 3 juta yang bisa didownload dari Android Market. Menurut rilis dari situs Motorola, pada semester kedua Xoom akan di-upgrade untuk mendukung LTE. (Aulia & Ismail Anwar)