Hal ini diungkapkan oleh Budiman Poedjirahardjo, Head of Card Merchant & Mortage CIMB Niaga pada acara Seminar “Seminar Indonesia Mobile Payment, Financial and Digital Inclusion, Challenges and Opportunities” yang berlangsung di Jakarta (06/04/2011). “Dari hasil riset kami, hanya 6 persen konsumen yang merasa nyaman menggunakan layanan mobile banking,” ujarnya.
Masalah keamanan juga menjadi tantangan. Konsumen masih meragukan keamanan transaksi pembayaran melalui handphone padahal pihak bank terus berusaha memperbaiki sistem. Hal ini menjadi tantangan bagi pihak perbankan. Karena meski masih belum terlalu disukai konsumen, potensinya tinggi mengingat besarnya pelanggan telekomunikasi di Indonesia. Menurutnya, biaya yang dikeluarkan untuk transaksi perbankan melalui handphone juga lebih hemat dibanding yang lain. Sehingga mereka berusaha untuk meningkatkan penggunaan transaksi melalui handphone.
Perbankan tetap optimis mobile banking akan sukses. “Mobile banking saat ini persis dengan teknologi ATM puluhan tahun yang lalu. Dulu konsumen lebih nyaman menarik uang di teller bank dan belum terlalu percaya pada ATM,” tukasnya. Budiman beranggapan kalau ATM saja sekarang bisa menjadi primadona, tidak tertutup kemungkinan nanti mobile banking juga begitu. (Bambang Dwi Atmoko)