Aplikasi yang tengah dikembangkan oleh laboratorium IBM Research di Haifa, Israel ini tidak bergantung pada tag barcode atau RFID untuk mengenali produk, melainkan menggunakan kamera dari perangkat mobile dan membandingkan foto ke database mereka. Apa yang digunakan IBM disini tidak jauh berbeda dengan sistem algoritma pengenalan wajah, aplikasi juga mampu mendeteksi warna dan sudut pengambilan gambar.
Setelah produk dikenali, aplikasi kemudian akan memberikan rincian produk pada gambar, mencakup informasi gizi, harga, review dan diskon yang ditawarkan pada saat itu. Konsumen juga dapat memilih untuk masuk ke fitur jejaring sosial untuk melihat komentar atau ulasan dari teman dan keluarga tentang produk tertentu.
“Dalam jaman media social media seperti saat ini, harapan konsumen melonjak dan orang-orang menginginkan informasi dan saran mengenai produk yang akan mereka beli,” ujar Sima Nadler dari IBM Research. Aplikasi augmented reality ini masih pada tahap prototipe. (Deni Taufiq)