Pertama, mobile networked gaming. Leslie mencontohkan Zynga, perusahaan game yang berdiri sejak 2007 ini mendominasi social gaming. Lebih dari 80 juta games saat ini yang merupakan 5 persen dari populasi internet. Tahun 2010 perusahaan yang terkenal dengan produknya Mafia Wars dan FarmVille ini mengirimkan 1 Petabyte per hari yang sebanding dengan dua pertiga trafik mobile global saat ini (1,64 Petabyte).
Peluang bisnis kedua adalah streaming TV dan film. Leslie mengutip data dari Cisco kalau prediksi streaming video akan mencapai 66 persen dari trafik mobile data di tahun 2015. Lagi-lagi Leslie mengambil contoh Netflix yang memiliki basis pengguna sangat kuat. “Sejak Verizon meluncurkan LTE pada Desember 2010, penggunaan trafik video pada jaringannya sangat besar,” kata Leslie. Bahkan kabarnya penyedia layanan rental tersebut lebih digandrungi ketimbang YouTube.
Jaringan LTE sudah digelar secara komersil di banyak negara di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Beberapa negara di Asia juga telah mengimplementasikan seperti di Jepang, Korea Selatan dan Saudi Arabia. Sayangnya untuk Indonesia, masih belum jelas kapan akan digelar karena pihak regulator masih dalam penataan frekuensi. Walaupun vendor jaringan termasuk NSN cukup getol dalam mengampanyekan LTE dan operator juga mengaku telah siap. (Bambang Dwi Atmoko)