“Penggunaan IT base untuk transaksi bisnis masih sangat terbatas. Diperkirakan baru 3% UMKM yang telah memanfaatkan teknologi informasi,” ungkap Choirul Jamhari, Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementrian Koperasi dan UKM disela-sela peluncuran AHA Office-in-a-Box di Gedung Smesco, Jakarta (8/3/2011). Menurutnya, pemanfaatan teknologi di sektor UMKM di Indonesia sangat bervariasi. Ada kisah sukses UMKM yang memanfaatkan TI hingga produknya ekspor ke manca negara. Tetapi ada juga yang teknologi saja belum kenal.
Padahal salah satu tantangan yang dihadapi UMKM beberapa tahun belakangan ini adalah keterbatasan akses terhadap sumber daya produktif, termasuk teknologi, sarana pemasaran dan informasi pasar. “Pelaku UMKM kita itu sifatnya praktis dan pragmatis. Mereka kalkulatif. Jadi selama mendapat reward atau hasil yang sesuai, UMKM sangat mudah untuk menggunakan teknologi,” ujarnya. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perusahaan teknologi jika ingin menggaet sektor UMKM. Mereka harus menunjukkan keuntungan apa saja yang bakal diraih jika menggunakan layanannya. Selain itu, harga yang terjangkau dan kemudahan dalam pengaplikasian teknologi menjadi nilai tambah. (Bambang Dwi Atmoko)