“Bagi mereka yang penasaran, kami akan tetap tidak berkomentar terhadap rumor apapun,” tulis public relation Twitter lewat akun twitternya. Begitu juga dari pihak TweetDeck, Betaworks, investor utama di TweetDeck juga belum berkomentar mengenai hal ini. Twitter telah lama dikenal sering menghalangi aplikasi pihak ketiga atau mengakuisisinya seperti yang pernah terjadi dengan aplikasi Twitter untuk iPhone yang terkenal, Tweetie dan aplikasi tambahan foto untuk Twitter, TwitPic. Bahkan setelah penggantian manajemen saat Ev Williams, wakil pendiri Twitter keluar dan digantikan Jack Dorsey sebagai kepala produksi, Twitter tetap fokus untuk membangun dan memiliki fitur-fitur dan tampilan-tampilan terbaik.
Bulan Februari lalu sebuah berita muncul mengenai UberMedia, pengembang aplikasi dan layanan berbasis web ternama untuk pengguna Twitter dan platform jejaring sosial lainnya yang kabarnya lebih dulu akan membeli TweetDeck. Saat itu Twitter menggugat 2 aplikasi populer untuk akses Twitter untuk pengguna mobile, yakni UberTwitter dari UberMedia dan Twitdroyd karena pelanggaran kebijakan. (Dissa Naratania)