9 September 2014 11:30
Penyedia layanan seluler dan produsen handset tidak selalu memiliki hubungan yang baik, meski faktanya ada ikatan saling ketergantungan. Salah satu contohnya adalah kasus antara operator AS, T-Mobile dan Huawei, yang terus berkembang hingga ke ranah hukum. T-Mobile menggugat vendor asal Tiongkok itu dengan tuduhan, bukan hanya menyalin informasi terkait teknologi robot penguji ponsel berjuluk “Tappy” saja, tetapi juga bermaksud mencuri komponen dan software.
Berdasarkan laman Seattle Times (5/8/2014), tuntutan hukum sudah dilayangkan ke pengadilan federal Seattle pada 2 September, yang berisikan pernyataan bahwa T-Mobile meyakini adanya staf Huawei secara ilegal memotret peralatan uji Tappy, dan mencuri komponennya dari laboratorium Bellevue. Saat dilarang masuk ke fasilitas laboratorium, karyawan Huawei malah menyelinap masuk secara diam-diam.
Huawei, yang tidak lagi menjadi pemasok ponsel T-Mobile, memanfaatkan informasi untuk membangun robot pengujian sendiri. Kemungkinannya, Huawei bakal menggunakan teknologi robot hasil curian dari T-Mobile untuk menguji ponsel non-T-Mobile, guna meningkatkan rating bagi ponsel-ponsel yang telah hang, dan kemudian bisa dijual kembali ke operator seluler lainnya, menurut salah satu bulir di dokumen tuntutan. T-Mobile menuduh Huawei mungkin telah meraup keuntungan haram hingga ratusan juta.
Melalui juru bicaranya, pihak Huawei sendiri telah mengetahui tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh kedua karyawannya, dan menyatakan telah melakukan pemecatan bagi siapa saja yang terlibat. Meski demikian, Huawei menolak proses umum tuntutan klaim tersebut. (Choi)
Sumber : http://seattletimes.com/
