Dr. Zou Shihong, wakil ketua departemen riset dan pengembagan perusahaan antivirus bagi perangkat mobile, NetQin, menambahkan soal bahayanya spyware ini. “Fitur conference call memungkinkan lebih dari dua pihak untuk bergabung dalam percakapan, fitur ini tersedia dalam sebagian besar smartphone. Kerentanan fitur ini mudah dieksploitasi oleh penyadap privasi yang ingin mendapat informasi keuangan si penelepon. Karena itu perlindungan data pribadi pada perangkat handphone menjadi lebih penting daripada sebelumnya,” ujar Zhou Shihong.
Menurut NetQin Mobile, ada lebih dari selusin varian spyware sejak pertama kali ditemukan. Para pencuri data pribadi melalui handphone biasanya mengirim MMS atau SMS berisi tautan spyware kepada korban. Sebagian korban bahkan tidak menyadari telah terkena spyware dan data pribadinya telah diambil orang lain. (Deni Taufiq)