Tuduhan ini pertama kali dilontarkan oleh TV pemerintah Cina yang menyatakan NetQin telah diam-diam menginstal aplikasi malware ke handset setiap kali anti-virus program telah terinstal, lalu beberapa saat kemudian software anti-virus diduga akan memicu peringatan, dan menginformasikan pengguna mereka harus melakukan update terhadap perangkat lunak anti-virus mereka untuk menghapus malware tersebut dengan biaya 2RMB (Sekitar 30 ribu rupiah). Tentu saja ini akan berpengaruh pada pendapatan NetQin yang baru saja mengajukan diri untuk memasuki pasar saham AS. Sampai saat ini NetQin belum mengeluarkan pernyataan resmi perihal tuduhan terhadap perusahaan mereka. (Deni Taufiq)