Pendapatan yang diperoleh cukup bagus. Tahun lalu saja untuk pasar Indonesia, BuzzCity memperoleh pendapatan sebesar USD 2 Juta. “Pertumbuhan year-on-year mencapai 15%. Tahun ini kami menargetkan pendapatan sebesar 3-5 juta dolar dari mobile advertising di Indonesia,” ujarnya kepada Selular Online di Jakarta, hari ini.
Untuk mendongkrak pertumbuhan tersebut, BuzzCity meluncurkan tiga platform teknologi baru yaitu Mobilizer, SDK dan Djuzz Catalogue. Teknologi tersebut diciptakan guna memastikan para pengiklan dapat menyasar target konsumen yang lebih akurat. “Para pemilik konten juga bisa menciptakan sumber pemasukan baru dari sini. Share revenue untuk publisher sebesar 65%,” ujar KF Lai. Selain meluncurkan teknologi baru, BuzzCity juga menggander partner lokal untuk pemasangan iklan banner seperti para provider konten mobile, brand dan agensi periklanan. (Bambang Dwi Atmoko)