14 September 2014 10:00
Penderita tunanetra tidak boleh diabaikan di dunia ini. Dengan jumlah 285 juta pengguna smartphone ternyata mengidap gangguan penglihatan di seluruh dunia – dan bahkan 39 juta di antaranya benar-benar buta – mengundang keprihatinan sebuah startup asal Ceko untuk menemukan cara yang efektif dan sederhana, guna memungkinkan mereka bisa menggunakan perangkat genggam, layaknya manusia normal.
Di perangkat Android, penderita kebutaan bisa mengandalkan BlindShell. Aplikasi ini memanfaatkan sistem gerakan sentuh (touch gesture), yang mengacu pada touch-sensing (permukaan atau layar sentuh).
BlindShell berjalan di sistem operasi Android sebagai aplikasi launcher, untuk menggantikan user interface biasa dengan yang baru. Menu BlindShell terdiri dari fitur dasar yang paling sering diakses, seperti panggilan, pesan, kontak, alarm, notes, pengenalan warna, setting, favorit, informasi negara dan informasi tentang aktivitas yang terlewat. Ada juga perekam suara, dan jika pengguna menggunggah file dengan fotmat txt atau txd ke ponsel, maka dapat dibaca oleh book reader.
Aplikasi BlindShell dikendalikan oleh enam gerakan sentuhan sederhana, yang dapat dilakukan di mana saja pada layar. Sentuhan singkat di sisi kiri atau kanan layar berarti ke opsi menu, sentuhan panjang memutuskan pilihan, sentuhan pendek dengan dua jari agar menghentikan screen reader dan mengulangi informasi, atau memberikan notifikasi tentang panggilan masuk. Dan masih banyak gerakan-gerakan lain yang tentunya memudahkan penderita tunanetra saat mengakses ponsel Android. Segala sesuatu yang terjadi di layar diolah oleh suara sintetis Text To Speech yang disertai getaran dan feedback suara.
BlindShell sudah tersedia di Google Play, dengan percobaan gratis selama 15 hari, atau versi unlock sebesar US$ 5 atau sebesar Rp60 ribuan. (Choi)
Sumber : http://www.ubergizmo.com/
