12 September 2014 09:30
Kompetisi produsen chip prosesor mobile terbesar dunia masih memisahkan antara Qualcomm yang dominan mengisi ruang smartphone premium dan mid-range, dan MediaTek yang mengurusi segmen menengah hingga ke bawah. Bila MediaTek sedang fokus menggarap chipset octa-core LTE bagi ponsel premium, maka sebaliknya kini giliran Qualcomm yang bakal memandang perangkat kelas bawah.
Manufaktur chipset mobile yang bermarkas di San Diego, California, tersebut sepertinya tengah menargetkan perluasan chipset hingga ke pasar negara berkembang. Rencana ini didasari masih rendah pamor produk-produknya di beberapa negara potensial. Di Cina sendiri, 40 persen dari smartphone yang dikapalkan pada kuartal tiga 2014 Q3 didukung oleh prosesor besutan MediaTek, berbeda jauh dengan 27 persen milik Qualcomm.
Melalui produk terbarunya yang bernama Snapdragon 210. Chip ini pun diharapkan bisa membawa Qualcomm untuk berkompetisi dengan MediaTek di segmen menengah ke bawah. Snapdaragon 210 menggunakan teknologi manufacturing 28nm, yang mempunyai prosesor Quad-core berkecepatan 1,1GHz Cortex-A7 yang dilengkapi dengan GPU Adreno 304. Selain itu, chip juga mendukung Bluetooth 4.1 serta WiFi 802.11n.
Lebih penting lagi, Snapdragon 210 mendukung multi-mode 3G dan dual mode LTE dengan kecepatan hingga 150MBps. Tambahannya lagi, chip Snapdragon 210 pada ponsel pingtar juga bisa hadir dengan dual SIM card, dan mampu mendukung kamera 8MP dan memainkan video full HD.
Di balik segudang keunggulan, sayangnya Snapdragon 210 hanya mendukung layar dengan resolusi hingga HD 720p. Mengenai harganya, smartphone berprosesor Snapdragon 210 kemungkinannya akan dijual dengan harga kurang dari US$ 100 (sekitar Rp1.3 juta)
Sumber : https://www.qualcomm.com/
