1 September 2014 09:30
Axiata Group, induk perusahaan XL Axiata yang berkantor di Malaysia, telah menampik desas-desus terkini yang mengatakan minat China Mobile untuk membeli saham kelompok operator tersebut. CEO Axiata Group, Datuk Seri Jamaludin Ibrahim, mengklarifikasi rumor ini kepada media Malaysia Daily Express (29/8/2014), bahwa tak ada pendekatan atau penawaran apa pun yang dilancarkan oleh China Mobile.
Pada awal bulan ini, sumber anonim menyebarkan informasi kepada Bloomberg (6/8), mengenai rencana operator telekomunikasi terbesar di Tiongkok itu dalam membeli saham hingga 20% dari Axiata Group. Namun, Axiata menolak tawaran tersebut karena menganggap tawaran terlalu rendah.
Berdasarkan harga pasar pada saat itu, 20% saham di Axiata akan bernilai sekitar US$ 3.7 miliar. Bila terealisasi, maka dana ini akan menjadi investasi terbesar China Mobile di luar pasar domestik.
Di balik itu, Jamaludin meyakini kondisi perusahaan saat ini tidak membutuhkan jenis investasi atau uang tunai di tingkat kelompok dalam hal apapun.
Ia juga menambahkan bahwa sejauh ini perusahaan tidak mempunyai rencana bakal menjual bisnis fiber optik di Pakistan, meskipun bukan bagian dari operasi ponsel inti Axiata Group. Fiber optik merupakan bagian penting dari bisnis Axiata, dan memiliki infrastruktur yang disinyalir bisa membuka jalan bagi lebih banyak peluang bisnis di Pakistan.
“Jaringan seluler generasi ketiga akan meluas di Pakistan dan ada permintaan yang kuat untuk jaringan serat optik,”imbuh Jamaludin.
Saat ini, Axiata memiliki kontrol kepentingan dalam operator selular di Malaysia, Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh dan Kamboja, di samping kepemilikan yang lebih kecil di India, Pakistan dan Singapura. Grup sudah divestasi bisnis di perusahaan telekomunikasi non-selular di Thailand dan Iran. (Choi)
Sumber : http://www.telecomasia.net/
