Berg Insight juga memprediksikan jika total nilai transaksi mobile money terus tumbuh secara simultan dengan CAGR 54 persen dari US$ 25 miliar di tahun 2010 menjadi US$ 215 miliar di tahun 2015, maka Asia- Pasifik diprediksi akan menjadi pasar regional terpenting dengan lebih dari separuh total pengguna. “Di lokasi negara berkembang seperti Africa, handphone menjadi jalur digital utama untuk menjalankan layanan finansial di tahun-tahun mendatang. Institusi finansial telah mulai menyadari pentingnya handphone untuk menggapai potensi baru sehingga memandang layanan mobile money sebagai proyek strategis dengan prioritas tinggi. Selain itu operator mobile dan penyedia layanan pihak ketiga juga terus berusaha membidik populasi yang belum memiliki bank di pasar,” ujar Lars Kurkinen, analis telekomunikasi di Berg Insight.
Laporan riset ini juga mengidentifikasi transfer mata uang internasional secara mobile sebagai pasar yang tumbuh dengan sangat cepat dan sumber pemasukan yang penting bagi pemain di industri mobile. Berg Insight memperkirakan pada tahun 2015 total nilai transfer uang internasional yang menggunakan handphone akan mencapai angka US$ 16 miliar dibanding pada tahun 2010 lalu yang hanya mencapai US$1 miliar. Berg Insight memprediksikan bahwa transfer airtime internasional akan tumbuh di CAGR 67 persen dari US$ 130 juta di 2010 menjadi US$ 1.67 miliar di 2015 nanti. Di tanah air, mobile money lebih akrab dikenal dengan istilah mobile payment (m-payment). (Dissa Naratania)