Siapa bilang video game diperuntukkan hanya buat dimainkan di kala waktu senggang. Video game kini digunakan oleh para dokter di Northwestern Memorial Hospital di Chicago, AS, untuk mengenali tanda-tanda pasien mengalami kecanduan atau penyalahgunaan narkoba.Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dr Michael M. Fleming dari Universitas Northwestern Feingberg School of Medicine, teknologi tersebut nyatanya sama yang digunakan oleh agen FBI selama interogasi.Video game ini sudah sampai pada tahap pengujian akhir. Game tersebut menggunakan suara narator untuk mensimulasikan percakapan berdasarkan pada pertanyaan dokter. Melalui game, bisa terlihat bagaimana respon pasien, sehingga dokter bisa mengidentifikasi indikator kecanduan atau penyalahgunaan zat berbahaya itu berdasarkan simulasi yang muncul pada layar di depan mereka.
Asal mulanya, permainan ini menggunakan dialog simulasi yang dicatat oleh Dr Fleming ketika dia melakukan lebih dari 1.000 wawancara dengan pasien. Dr Fleming mengakui ini bukan pekerjaan mudah, yang diajarkan pada mahasiswa kedokteran. Kemudian, Dr Dale Olsen, mantan profesor teknik di Universitas Johns Hopkins, mengembangkan perangkat lunaknya. Menurut Dr Olsen, game tersebut menghabiskan biaya pengguna sekitar US$50 per jam dan dirancang untuk digunakan sebanyak 10 sesi, masing-masingnya berdurasi 15 hingga 20 menit.
Olsen mengatakan game seperti itu mendorong dokter untuk mengadopsi pendekatan yang lebih kolaboratif sehingga tidak terkesan menuduh dan mencecar pasien. Apakah dokter di Tanah Air berminat mengadopsi teknologi ini? (Choiru Rizkia)