Seiring berkembangnya konten pada smartphone, dalam waktu yang beriringan muncul spam, malware, dan Advanced Persistent Threats (APTs) sebagai risiko keamanan tertinggi. Trend Micro Incorporated, selaku penyedia solusi keamanan digital, hari ini mengemukakan kumpulan laporan keamanan di Asia Pasifik pada kuartal pertama 2012.
Asia merupakan sumber spam terbesar di dunia, sehingga hal ini lebih rentan terhadap terjadinya ancaman,” kata Myla Pilao, direktur komunikasi pemasaran di Trend Labs. “Kuartal ini, kami menemukan bukti kampanye dengan cara mengeksploitasi black hole yang menggunakan teknik canggih menyerupai spam.”
Kami telah menyelidiki adanya spam yang mengatasnamakan Facebook, US Airways, USPS, CareerBuilder, dan lainnya dengan maksud mengelabui pengguna agar melakukan klik, kemudian mengarahkan user menuju halaman yang dimaksud dengan cara mengeksploitasi black hole tersebut. Umumnya Adobe, Java, Windows, dan piranti lunak lainnya rentan dieksploitasi untuk penggunaan malware atau pencurian informasi pribadi.
“Kini telah teridentifikasi hampir 5.000 aplikasi Android terbaru yang berbahaya dikuartal ini,” kata Myla Pilao, direktur komunikasi pemasaran di Trend Labs. “Para pelaku kriminalitas di dunia maya terutama dalam penggunaan mobile telah berkembang dari beberapa pendekatan dimasa lalu mulai diluncurkan dengan cara yang lebih agresif demi mendapatkan informasi yang lebih tepat.” Mengingat popularitas smartphone yang digunakan untuk mengakses internet dan pengguna perangkat berbasis Android yang besar, tidak mengherankan adanya peningkatan target dalam penyerangan terhadap OS berbasis Android.
Rentannya sistim keamanan juga banyak ditemukan dalam aplikasi mobile yang legal. Aplikasi populer yang berfungsi sebagai pengintai merupakan salah satu yang ada didalam 17 aplikasi berbahaya dalam Google Play yang hingga saat ini telah di-download lebih dari 700.000 kali. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Sumber : www.trendmicro.com (29/5/2012)