Pada akhir tahun 2013 yang lalu, PT XL Axiata Tbk mulai menggelar implementasi program transformasi jaringan. Terobosan ini dilakukan demi mewujudkan kualitas jaringan yang kuat dengan didukung beragam penawaran paket data. Sebagai pilot project, implementasi telah dilakukan di Jakarta, Bogor, Surabaya, dan Malang. Pada tahap selanjutnya, I Gede Darmayusa, VP Service Partnership Management XL, mengatakan bahwa pihaknya akan memperluas ke kota-kota lainnya yang penggunaan layanan data cukup tinggi. Seperti saat ini yang sudah dilakukan yakni implementasi di Bandung dan Bali mulai pertengahan 2014.
Gede menambahkan, daerah Tebet, Jakarta Selatan merupakan salah satu pilot project untuk Jakarta yang kualitas jaringannya telah berhasil ditingkatkan secara signifikan. “Tebet dipilih karena merupakan salah satu area yang paling sering mendapat komplain dari pelanggan. Berkat transformasi jaringan ini, kecepatan rata-rata akses internet mampu mencapai minimum 1,2 Mbps di sejumlah lokasi, ” kata Gede saat jumpa pers menjelang buka puasa di sebuah restoran di Tebet, Jakarta (14/7/2014). Pihaknya mengklaim, kualitas jaringan yang bagus ini dirasakan pelanggan tidak hanya saat berada di dalam gedung, tetapi juga di area terbuka, termasuk di dalam rumah, Pasar maupun jalan umum. XL berharap, kecepatan akses internet ini bisa terus ditingkatkan hingga mencapai 5 Mbps. Bahkan perusahaan ini mengklaim, hasil dari proyek ini mampu meningkatkan kecepatan rata-rata akses internet hingga 150% dari sebelum ada proyek khusus ini.
Selain meningkatkan kecepatan akses internet, proyek ini juga meningkatkan kualitas layanan voice dan sms. XL telah melakukan pendekatan baru untuk desain jaringan RAN, transmisi dan core, serta implementasi teknologi terbaru bekerja sama dengan dua vendor jaringan yaitu Huawei dan Ericsson. Saat ini, jumlah pelanggan XL sebesar 68,5 juta yang dilayani dengan lebih dari 45.600 BTS 2G/3G dan jaringan backbone fiber optik yang membentang di sepanjang pulau Jawa, Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.