HTC tengah berada diujung tanduk. Ditinggal beberapa petinggi dan terlambatnya suplai komponen HTC One yang tidak dipenuhi, makin memperburuk situasi perusahaan. Imbasnya, HTC mengalami penurunan profit sangat besar.
“Perusahaan kehilangan 90 persen dari nilai pasar sejak 2011,” tulis Bloomberg (2/10/2013). Nilai pasar HTC tercatat US$3.8miliar saat ini, merosot tajam dari US$37miliar dari puncaknya, setelah sahamnya anjlok ke level terendah pada 9 September lalu.
Produsen Nexus pertama ini diperkirakan menelan penurunan beruntun dalam penjualan kuartalan pada bulan Juli, karena perjuangan untuk bersaing dengan Apple dan Samsung Electronics Co
Di kalangan analis, HTC memiliki rating konsensus 1.6 dari 5 dalam industri ini, yang secara signifikan lebih rendah dari BlackBerry dan Nokia dan 500 perusahaan teknologi lain yang terdaftar. Dari 30 analis Bloomberg yang mendalami kasus ini, 24 diantaranya merekomendasikan agar menjual saham HTC, sementara lima panelis mengatakan tetap bertahan, dan hanya satu orang yang mengutarakan membeli rating pada saham perusahaan. Namun, masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pembelian atau merger dengan perusahaan lain.
Pangsa pasar smartphone HTC kini menyisakan 2,8 % saja. Ini berarti, masa depan perusahaan nampak suram. Apakah ini merupakan awal dari jatuhnya HTC, seperti BlackBerry dan Nokia? (Choiru Rizkia)