12 September 2012 19:00
Jakarta – Dengan masih adanya dua blok 3G di spektrum 2,1 GHz yang tersisa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berusaha memenuhi komitmen terhadap operator yang berminat menambah frekuensi 3G. Pihak Kominfo akan menggelar tender melalui seleksi beauty contest pada akhir September 2012, meski masih belum dikemukakan tanggalnya.
Menurut Heru Sutadi, peneliti dari Indonesia ICT Institute, proses seleksi ini harus digelar secepatnya karena kebutuhan yang begitu mendesak. Meski demikian, pelaksanaan tetap harus fair dan transparan. “Agar adil, dua blok yang ada sebaiknya dialokasikan untuk dua operator. Jadi, tambahan ini harus dialokasikan kepada operator yang benar-benar membutuhkan, bukan untuk menambah aset atau menghambat operator lainnya,” kata Heru di acara Diskusi Lelang 3G yang digelar oleh LPPMI dan Indonesia ICT Institute di Resto Seremanis, Jakarta (12/9/2012).
Untuk diketahui, sebanyak 10 blok kanal sudah teralokasi untuk lima operator pemegang lisensi 3G, yakni Telkomsel (blok 4 dan 5), Indosat ( blok 7 dan 8), XL Axiata (blok 9 dan 10), Axis ( blok 2 dan 3), serta Hutchison CP Telecommunications (1 dan 6). Sementara itu, Ridwan Effendi, Anggota KRT Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), menegaskan bahwa frekuensi 3G ini bukan yang terakhir. “Memang untuk spektrum 3G di frekuensi 2,1GHZ ini telah dibagi menjadi 12 blok. Tetapi di waktu mendatang akan diatur untuk spektrum lainnya,” ujar Ridwan.
Pasar mobile broadband di Indonesia memang meningkat dan jaringan nirkabel dengan teknologi 3G telah memberi kontribusi signifikan terutama dalam hal jumlah pengguna. Pada triwulan pertama 2012, kontribusi pengguna broadband dari masing-masing operator 3G di Tanah Air telah mencapai 107,35 juta. Rinciannya adalah dari Telkomsel sebanyak 40 juta, Indosat 31,2 juta, XL Axiata 27,9 juta, Axis 4,25 juta, dan Hutchison (Tri) sebesar 4 juta. (Bambang Dwi Atmoko)
Sumber : www.selular.co.id