Pengembangan proyek Nokia Android ini sendiri memang dilakukan secara terpisah dari divisi yang akan ditarik oleh Microsoft, namun salah satu butir dari kesepakatan menyebut bahwa perusahaan tidak boleh menjual ponsel di bawah brand Nokia selama dua tahun. Tentu saja, tanpa membawa embel-embel terkenal “Nokia”, perangkat Android tersebut nampaknya bakal kesulitan untuk dipasarkan. Berdasarkan informasi dari situs Cina CTechnology (14/12/2013), Nokia tak akan merilis smartphone ber-OS Android. Sebagai gantinya, produsen Lumia tersebut rupanya tengah melirik untuk ikut-ikutan memproduksi wearable device.
Perangkat wearable yang dimaksud disini tidak berarti selalu berupa jam tangan pintar (smartwatch). Nokia malah akan fokus pada perangkat – augmented reality dan layar fleksibel, transmisi daya nirkabel, dan pembangkit energi elektromagnetik, yang akan membuat perangkat wearable Nokia aman dari kompetisi sejenis. Bisa saja perangkat tersebut – kemungkinannya wearable headset – nantinya sudah membawa OS Android.