30 April 2012 17:30
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLoS ONE menyebutkan bahwa dari 38 tower yang ada di AS dan Kanada, setiap tahunnya menyebabkan 6,8 juta burung mati. Burung yang mati umumnya yang bermigrasi secara berkelompok dari Amerika Utara ke Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan atau pulau-pulau Karibia.
Jika cuaca buruk dan malam hari, burung-burung itu akan terbang rendah yang membuatnya menabrak tower dan kabel-kabel di sekelilingnya. Bahkan saat cuaca cerah dan tower yang tinggi sekalipun, tidak menjamin burung bakal aman melewatinya. Terlihat dari data penelitian yang diumumkan pada 25 April 2012 lalu, dijelaskan bahwa 71 persen burung-burung yang mati disebabkan menabrak puncak tertinggi tower-tower itu.
Tower yang jadi penyebabnya adalah tower radio, televisi, dan tower lainnya, yang memiliki ketinggian hingga 2000 kaki atau 150 meter. Sedangkan tower operator selular, atau di Indonesia dikenal dengan sebutan tower BTS (base transceiver station) umumnya lebih pendek sehingga tak banyak memakan korban.
Menurut Travis Longcore, peneliti dari Urban Wildlands Group dan University of Southern California, untuk menanggulanginya bisa dilakukan dengan mengganti lampu di menara yang hanya menyala tetap dengan lampu yang berkedip ternyata mampu mengurangi risiko burung menabraknya hingga 45 persen atau 2,5 juta burung.
Jumlah 6,8 juta burung per tahun itu hanya di AS dan Kanada dengan 38 tower yang diteliti. Bisa dibayangkan jika menghitung burung mati yang menabrak seluruh tower dan gedung-gedung tinggi di dunia. Selain karena menabrak tower, banyak juga burung yang mati karena menabrak gedung-gedung tinggi. (Choiru Rizkia)
Sumber : www.plosone.com