Survey: 39% Pemilik Smartphone Tidak Mengindahkan Keamanan Dasar Berponsel

Sebuah smartphone sarat akan informasi pribadi. Meski pemiliknya ingin menjaga data itu privasi, namun 39% dari 100 juta pemilik smartphone berusia dewasa di Amerika gagal dalam memenuhi syarat keamanan bahkan yang paling dasar sekali pun.

Langkah-langkah dasar dalam keamanan berponsel termasuk menggunakan pengunci-layar, backup data atau menginstal sebuah aplikasi untuk menemukan ponsel yang hilang atau menghapus data dari jarak jauh. Itulah hasil survey tahunan negara Consumer Reports.

Dalam laporan itu disebutkan ada sebanyak 7,1 juta unit smartphone rusak yang diperbaiki, hilang atau dicuri dan tidak pulih tahun lalu. 69% dari pengguna smartphone yang disurvey tidak mem-backup data mereka, dan hanya 22% telah menginstal perangkat lunak yang bisa menemukan perangkat mereka yang hilang.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar pengguna smartphone tidak menderita kerugian serius karena handphone, tetapi ada ancaman mobile baru yang perlu diwaspadai, yakni malicious software (perangkat lunak berbahaya). Tahun lalu, sebanyak 5,6 juta pengguna smartphone mendapatkan perilaku aneh pada ponsel mereka seperti mengirimkan SMS yang tidak sah atau mengakses akun tanpa izin mereka.

Fitur pelacakan lokasi yang ada pada semua smartphone juga rentan terhadap ancaman. 1% dari pengguna smartphone mengatakan kepada Consumer Reports bahwa mereka (atau seseorang dalam rumah tangga mereka) telah dilecehkan atau dilukai setelah seseorang menggunakan pelacakan untuk menentukan lokasi telepon mereka.

Consumer Reports juga memproyeksikan bahwa setidaknya ada 5,1 juta pengguna usia praremaja menggunakan smartphone sendiri, dan mereka bisa mengungkapkan informasi pribadi atau risiko keselamatan mereka tanpa sadar. (Khoirunnisa)