Teknologi membaca menggunakan aplikasi ini melebihi metode membaca tradisional- seperti skimming, scanning dan membaca hingga paling detail- memungkinkan pengguna untuk membaca pada kecepatan untuk menyelesaikan sebuah novel hanya dalam kurun satu jam setengah saja.
Ketika membaca buku secara sederhana, hanya sekitar 20 persen dari waktu pembaca yang benar-benar dihabiskan untuk memproses konten. Karena, 80 persen waktu dihabiskan untuk menggerakan mata kata-per-kata dan pemindaian untuk “Optimal Recognition Point” (ORP). ORP adalah titik tertentu dalam sebuah kata dimana bola mata membaca dan otak memproses informasi tersebut.
Dalam metodologi Spritz, membaca bakal menjadi lebih efisien, karena lebih sedikit waktu yang dihabiskan mengolah ORP. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membaca pada kecepatan yang semula hanya 250 kata per menit, menjadi 600 kata per menit. (Choi)