Cara penggunaannya cukup potret objek yang ingin diukur melalui aplikasi pendamping Spike di smartphone Android dan iOS (masih dalam pengembangan ). Kemudian Spike akan mengukur metrik utama seperti jarak, arah, dan volume, lalu mengkomunikasikan data tersebut ke smartphone melalui Bluetooth, dan menampilkan hasil tertambah pada layar. Pengguna bisa berbagi data ini atau menggunakannya untuk menghasilkan model 3D akurasi laser.
Menurut halaman kampanyenya di website penggalangan dana Kickstarter, IkeGPS akan mengizinkan pengembang aplikasi untuk mengakses API (application programming interface), sehingga bisa embedding ikeTools spesialis ke dalam aplikasi untuk mengantisipasi realitas tertambah dan aplikasi layanan berbasis lokasi.
Spike juga kompatibel dengan software 3D modeling SketchUp, sehingga daripada mengimpor pengukuran secara manual, pengguna dapat mengambil gambar dengan Spike untuk mereproduksi model skala dari objek atau bangunan, dan cetakan-3D sesuai kebutuhan.
Seluruh perangkat Spike beratnya sekitar 100 gram dan berukuran 90 x 50 x 20 mm. Terdiri dari laser Class 1 Eyesafe 905 nm yang memiliki jangkauan 2-200 m dengan resolusi ± 0,2 m. Spike didukung oleh sel baterai Li – ion internal yang diisi ulang melalui konektor USB Micro, yang diklaim IkeGPS bisa bertahan selama dua hari dalam satu kali pengisian.
Anda bisa memesan Spike melalui website IkeGPS seharga US$559 (sekitar Rp7,2 juta) dan pengiriman diperkirakan akan berlangsung pada Mei 2014.
Saksikan tayangan video berikut untuk mendengar penjelanasn dari tim di belakang Spike. (Nis)